Minggu, 25 Oktober 2009

Tunggu Aku,...

Saatnya kembali berlayar,
Menjemput cinta yang kau tambat di ujung tenda.
Tenda yang terpancang tegar
Di kaki Gunung, dekat telaga.

Tunggu aku,
yang masih ingin bermain bersama paus dan kuda laut,
yang masih ingin berenang di antara terumbu, dunia laut,
masih ingin melihat raut senja dijemput kabut.

Sehari lalu aku merasa tak kan merindu padamu.
Sebab samudera ini berisi penuh dengan tetesan cintamu.
Bergelombang harapan, berombak kesetiaan
Menghempas angkuhnya karang rasio,

Di atasnya, camar laut menari ikuti angin yang mengusung bayangmu.
Diiringi mega-mega yang melukis senyummu.
Matahari bahkan mengirimkan mimpi hangatmu
Gerimis pun menitikkan damai matamu.

Aku begitu menikmatinya,
Sampai senja terlelap di ujung malam.
Sampai bintang mengisyaratkanku pulang.
Sampai sepi membuatku cekam.

Tunggu, tunggu aku.
Aku tahu, sudah saatnya berlabuh.
Sampai waktunya membuang sauh.
Kembali ke tanah bersama peluh.

Tidak ada komentar: