Minggu, 25 Oktober 2009

Pergilah, Bersemayamlah dalam hangat.

Yang dicinta kan pergi,
Yang didamba kan hilang.
Ini hanya masalah waktu, saat nyawa meregang,
Tak ada yang abadi.

Ini memang bukan masalah waktu,
Entah esok, lusa atau sekarang.
Tapi bagaimana cara tuk pergi, tuk menghilang.
Didebur ombak, dihantam gedung, atau juga dilumat gunung.

Meski semua cara selalu menghadirkan tangis,
Tapi seharusnya ada cara yang lebih baik,
agar pilu dapat terkikis.

Ini memang bukan urusan waktu,
Tapi bagaimana cara mengantisipasi,
agar pergi dengan manis, meski tetap tangis.

Ini bukan soal menolak takdir.
Tapi bagaimana cara menjaga bumi,
agar pergi dengan haru, meski tetap kelu.

Pergilah dengan damai, kawan.
Istirahatlah dengan tenang.
Biar kami yang bertanya kepada negara
yang menguasai bumi, air dan kekayaan di dalamnya
yang telah mengurusnya dengan baik sehingga murka melumat kalian.

Tidurlah dengan nyenyak, sahabat.
Bersemayamlah dalam hangat.
Biar kami yang menuntut kepada negara
yang telah berjanji menjaga anak-anak telantar yang kau tinggal
telah memberi tempat terbaik sehingga bertebar di jalan raya dan ketidakpastian.

Tidak ada komentar: