Jember-Setelah setahun ‘bertugas’ menjaga keseimbangan bumi dan jagat raya, akhirnya ‘Dewa-Dewi’ punya waktu untuk melepas penat. Dewa-Dewi tadi berkesempatan untuk memanjakan dirinya dalam harumnya air bunga mawar yang diseduh dengan aroma kayu cendana. Dewi Kwan Im, Sang Budha, Dewa Langit, Dewa Bumi, Dewa Laut, Dewa Naga dan Dewa-Dewa lainnya ‘antri’ mandi di Halaman Vihara Adi Padma – Pay Lien San, Kecamatan Sukorambi, Jember, Jawa timur.
Ritual itulah yang dilakukan umat Tri Dharma, Jum'at (1/2) tujuh hari menjelang Tahun Baru Imlek 2559. Dengan Penuh Suka cita, mereka memandikan patung-patung Dewa-Dewi pelindung mereka. Pemandian 'dadakan' itupun dipenuhi oleh patung-patung dalam berbagai bentuk dan ukuran. Secara detail, patung-patung itu tidak luput dari gosokan kuas pembersih. Setelah digosok, patung-patung tadi dicelupkan pada air mawar. Dewa-Dewi tadi sempat berendam dalam hangatnya air cendana, selama beberapa menit, sebelum akhirnya dilap dengan handuk hangat.
"Ritual memandikan patung para dewa itu dilakukan seminggu menjelang Tahun Baru Ilmek," Ungkap Salah satu pengelola Vihara Adi Padma, Hendra Saputra.
Menurut kepercayaan umat Tri Dharma, Hendra menjelaskan, tujuh hari sebelum Hari Raya Imlek, para dewa-dewi menghadiri pertemuan di khayangan. Mereka terbang menuju khayangan untuk melaporkan perkembangan umat manusia, bumi dan jagat raya kepada Sang Pencipta. Dalam kondisi ‘kosong‘ itulah, umat Tri Dharma, diwajibkan untuk membersihkan patung-patung tadi dari segala kotoran yang menempel selama setahun belakangan.
"Saat para Dewa itu kembali ke Bumi, mereka telah dalam kondisi bersih dan bersuka cita untuk kembali melayani umat manusia dan alam semesta," Lanjut Hendra.
Hendra menjelaskan, terdapat 16 macam Dewa dalam Kepercayaannya yang harus dimandikan sebelum perayaan Imlek. sementara, dari satu Dewa saja viharanya menyimpan sedikitnya 20 bentuk dan ukuran. Ritual memandikan patung itu sendiri diakui Hendra harus satu persatu. Sehingga, kegiatan itu praktis memakan waktu.
Kegiatan memandikan para dewa ini merupakan rangkaian pertama dalam ritual keagamaan Umat Tri Dharma menjelang Tahun Baru Imlek. Berbagai macam kegiatan dan hiburan biasanya akan digelar menyambung rangkaian perayaan Imlek. Biasanya, beberapa umat menyumbangkan hiburan rakyat Wayang Pho The Hi, untuk umat Tri Dharma dan masyarakat Sekitar. Kegiatan akan semakin ramai hingga sehari menjelang Imlek. Saat itulah umat agama yang terdiri dari Budha, Konghuchu dan itu memadati vihara untuk berdoa. Berbagai macam ritual itu, baru ‘berakhir’ setelah perayaan Cap Gomek, Seminggu berikutnya.